Salah Satu Daftar Nama Penyakit Autisme Yang Sering di Jumpai

daftarnamapenyakit.web.id – Autisme, juga dikenal sebagai gangguan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD), adalah gangguan perkembangan neurologis yang mempengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku seseorang. Autisme merupakan spektrum yang luas, sehingga gejala dan tingkat keparahannya dapat bervariasi antara individu satu dengan lainnya.

Beberapa ciri umum dari autisme meliputi:

Kesulitan dalam berinteraksi sosial: Pada anak dengan autisme, kemampuan untuk berinteraksi secara sosial dan membentuk hubungan dengan orang lain terganggu. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membaca ekspresi wajah, mengenali emosi orang lain, atau berbagi minat dan perhatian.

Kesulitan dalam komunikasi verbal dan non-verbal: Anak-anak dengan autisme seringkali mengalami keterbatasan dalam bahasa dan komunikasi. Mereka mungkin memiliki keterlambatan bicara, kesulitan memahami atau menggunakan bahasa, dan cenderung menggunakan komunikasi non-verbal seperti gestur atau gambar.

Minat yang terbatas dan tindakan berulang: Individu dengan autisme seringkali memiliki minat yang sangat khusus pada suatu topik tertentu, seringkali fokus pada detail atau rutinitas yang berulang. Mereka mungkin mengulang gerakan atau kata-kata tertentu secara berulang.

Sensitivitas terhadap rangsangan sensorik: Banyak individu dengan autisme memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan sensorik seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Mereka mungkin menjadi sangat terganggu atau terstimulasi oleh rangsangan tersebut.

Autisme umumnya muncul pada awal masa kanak-kanak, meskipun diagnosis dapat ditegakkan pada usia yang lebih tua. Meskipun penyebab pasti autisme belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan gangguan ini.

Penting untuk menyadari bahwa setiap individu dengan autisme adalah unik dan memiliki kekuatan dan potensi yang berbeda. Dukungan dan intervensi yang tepat dapat membantu individu dengan autisme mengembangkan kemampuan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Sejarah Penyakit Autisme

Penyakit Autisme pertama kali diidentifikasi dan didokumentasikan pada tahun 1943 oleh seorang dokter anak bernama Dr. Leo Kanner. Ia mengamati dan menganalisis pola perilaku yang berbeda pada sekelompok anak-anak yang memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial dan menunjukkan keterbatasan dalam bahasa dan komunikasi.

Pada saat itu, Dr. Kanner menyebut kondisi ini sebagai “Gangguan Otistik Awal Anak” atau “Kanner’s Syndrome”. Penemuan dan penelitiannya memberikan pemahaman baru tentang gangguan perkembangan ini dan menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut.

Baca juga : Salah Satu Daftar Nama Penyakit Asam Urat (Arthritis Gout) Yang Sering di Jumpai

Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1944, seorang psikiater bernama Dr. Hans Asperger juga menggambarkan kelompok anak-anak dengan karakteristik yang serupa, yang kemudian dikenal sebagai Sindrom Asperger. Dr. Asperger mengidentifikasi pola perilaku yang meliputi keterbatasan dalam komunikasi sosial, minat yang terbatas, dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.

Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang autisme semakin berkembang dan diklasifikasikan sebagai gangguan perkembangan neurologis yang kompleks. Pada tahun 1980, “Autism Spectrum Disorder” (ASD) menjadi istilah yang digunakan untuk menggambarkan kisaran luas gangguan ini, mencakup autisme, sindrom Asperger, dan gangguan perkembangan terkait lainnya.

Penelitian tentang autisme terus dilakukan untuk memahami penyebab, faktor risiko, dan pengelolaannya. Pada tahun 2013, Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders/DSM) menggantikan klasifikasi “Autistic Disorder”, “Asperger’s Disorder”, dan “Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified” dengan satu entitas yang dikenal sebagai “Autism Spectrum Disorder” (ASD), dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat dan penelitian yang terus berlanjut, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan diagnosis, intervensi, dan dukungan bagi individu dengan autisme.

Gejala Penyakit Autisme

Penyakit Autisme ditandai oleh berbagai gejala yang muncul pada masa perkembangan anak. Gejala ini dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya, dan tingkat keparahan gejala juga dapat berbeda. Beberapa gejala umum yang sering terkait dengan autisme antara lain:

1. Kesulitan dalam berinteraksi sosial: Anak dengan autisme cenderung memiliki kesulitan dalam memahami dan berpartisipasi dalam interaksi sosial. Mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, kurangnya minat dalam bermain bersama teman sebaya, dan kesulitan membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh orang lain.

2. Masalah dalam komunikasi: Anak dengan autisme sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal. Mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mengungkapkan diri, memahami instruksi, atau menjawab pertanyaan. Beberapa anak dengan autisme juga mungkin mengulang kata-kata atau frasa yang mereka dengar (echolalia).

3. Minat yang terbatas dan stereotip: Anak dengan autisme seringkali memiliki minat yang sangat terfokus pada topik atau aktivitas tertentu. Mereka mungkin sangat tertarik pada objek atau benda-benda tertentu dan melakukan rutinitas yang konsisten. Beberapa anak dengan autisme juga mungkin menunjukkan gerakan yang berulang-ulang atau perilaku yang stereotipik.

4. Sensitivitas sensorik: Anak dengan autisme sering mengalami sensitivitas sensorik yang berbeda. Mereka mungkin menjadi lebih sensitif terhadap suara, cahaya, sentuhan, atau bau tertentu. Sensitivitas sensorik yang meningkat atau menurun ini dapat memengaruhi respon dan perilaku mereka terhadap rangsangan sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan autisme adalah unik, dan gejala yang muncul dapat bervariasi. Diagnosis resmi autisme harus dilakukan oleh profesional medis atau psikolog yang berpengalaman dalam menilai perkembangan anak.

Pengobatan Penyakit Autisme

Pengobatan untuk autisme tidak ada yang dapat menyembuhkan kondisi tersebut sepenuhnya, karena autisme merupakan gangguan perkembangan yang kompleks. Namun, ada beberapa pendekatan pengobatan yang dapat membantu individu dengan autisme dalam mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Beberapa pendekatan pengobatan yang umum digunakan untuk autisme antara lain:

1. Terapi perilaku: Terapi perilaku adalah pendekatan yang paling umum digunakan dalam pengobatan autisme. Ini termasuk Applied Behavior Analysis (ABA), yang fokus pada mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan mengajarkan keterampilan baru kepada individu dengan autisme. Terapi perilaku juga dapat melibatkan teknik-teknik seperti Penguatan Positif dan Penurunan Diri.

2. Terapi bicara dan bahasa: Terapi bicara dan bahasa dapat membantu anak dengan autisme dalam meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Ini melibatkan penggunaan teknik-teknik seperti terapi wicara, penggunaan gambar atau papan komunikasi visual, dan latihan untuk meningkatkan pemahaman bahasa.

3. Terapi okupasi: Terapi okupasi membantu individu dengan autisme dalam mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, kemandirian sehari-hari, serta meningkatkan integrasi sensorik mereka. Terapi ini melibatkan aktivitas yang dirancang khusus untuk membantu individu dengan autisme mengatasi hambatan-hambatan yang terkait dengan keterampilan motorik dan sensorik.

4. Terapi obat: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala spesifik yang terkait dengan autisme, seperti hiperaktivitas, kecemasan, atau gangguan tidur. Pemilihan obat dan dosis yang tepat harus dibicarakan dengan dokter yang berpengalaman dalam pengobatan autisme.

Selain pendekatan terapi di atas, pendekatan lain yang dapat membantu dalam pengobatan Autisme termasuk pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, dukungan keluarga, dan intervensi awal yang intensif.

Penting untuk melibatkan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter, terapis, dan pendidik yang berpengalaman dalam mengelola autisme. Setiap rencana pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan didiskusikan dengan profesional kesehatan yang bersangkutan.

One thought on “Salah Satu Daftar Nama Penyakit Autisme Yang Sering di Jumpai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *