Salah Satu Daftar Nama Penyakit Diabetes Tipe II (DM Tipe 2) Yang Sering di Jumpai

daftarnamapenyakit.web.id – Diabetes tipe 2, juga dikenal sebagai DM tipe 2, adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling umum terjadi dan biasanya berkembang pada usia dewasa, meskipun juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja.

Penyakit Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur metabolisme glukosa. Pada diabetes tipe 2, tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak dapat memproduksi cukup insulin.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan diabetes tipe 2 meliputi kelebihan berat badan atau obesitas, gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, riwayat keluarga dengan diabetes, usia di atas 45 tahun, dan etnis tertentu seperti orang Afrika, Hispanik, Asia Selatan, atau pulau Pasifik.

Gejala diabetes tipe 2 dapat termasuk kehausan yang berlebihan, buang air kecil yang sering, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, lelah, infeksi kulit yang sering, luka yang sulit sembuh, dan penglihatan yang buram.

Pengobatan diabetes tipe 2 melibatkan pengendalian kadar gula darah melalui perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga teratur. Dalam beberapa kasus, mungkin juga diperlukan penggunaan obat-obatan oral atau insulin untuk membantu mengendalikan kadar gula darah.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berwenang jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau memerlukan informasi lebih lanjut mengenai diabetes tipe 2. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat, serta memberikan perencanaan pengobatan dan manajemen yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.

Sejarah Penyakit Diabetes Tipe II (DM Tipe 2)

Sejarah diabetes tipe 2 dimulai sejak zaman kuno, meskipun pada saat itu belum dikenal sebagai penyakit yang terpisah dari diabetes tipe 1. Catatan tertulis pertama tentang gejala diabetes muncul sekitar 1500 SM di Mesir, di mana urin penderita diabetes diketahui memiliki rasa manis. Pada abad ke-1 Masehi, dokter Yunani Aretaeus dari Kappadokia menggambarkan kondisi yang disebut “diabetes” yang mengacu pada kelainan kemampuan tubuh untuk menahan air.

Baca juga : Salah Satu Daftar Nama Penyakit Depresi (Depression) Yang Sering di Jumpai

Namun, perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2 baru diakui pada awal abad ke-20. Pada tahun 1936, dokter Inggris Harold Percival Himsworth mengamati bahwa beberapa penderita diabetes tidak memperlihatkan ketosis, yaitu peningkatan kadar keton dalam darah, yang merupakan ciri khas diabetes tipe 1. Ia mengusulkan istilah “diabetes tipe 2” untuk merujuk pada kondisi ini.

Selama beberapa dekade berikutnya, pemahaman tentang diabetes tipe 2 terus berkembang. Pada tahun 1980-an, National Diabetes Data Group (NDDG) dan World Health Organization (WHO) memperkenalkan kriteria diagnostik yang lebih jelas untuk diabetes tipe 2. Pada tahun 1997, American Diabetes Association (ADA) memperbarui kriteria diagnostik yang kemudian dikenal sebagai kriteria ADA.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian terus membantu meningkatkan pemahaman kita tentang penyebab, faktor risiko, dan pengelolaan diabetes tipe 2. Dalam beberapa dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia, seiring dengan peningkatan angka obesitas dan gaya hidup tidak sehat.

Saat ini, diabetes tipe 2 menjadi salah satu masalah kesehatan global yang signifikan. Upaya pencegahan, pengelolaan, dan pengobatan terus dilakukan untuk mengurangi dampaknya dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes tipe 2.

Gejala Penyakit Diabetes Tipe II (DM Tipe 2)

Gejala penyakit diabetes tipe 2 bisa bervariasi antara setiap individu, dan beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali pada tahap awal. Namun, beberapa gejala yang umumnya terkait dengan diabetes tipe 2 meliputi:

1. Poliuria: Sering buang air kecil atau produksi urine yang lebih banyak dari biasanya.
2. Polidipsia: Rasa haus yang berlebihan dan sering ingin minum air.
3. Polifagia: Nafsu makan yang meningkat, sering merasa lapar meskipun sudah makan.
4. Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan: Meskipun makan lebih banyak, tetapi terjadi penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
5. Kelelahan dan kelemahan: Merasa lelah dan kehilangan energi dengan cepat.
6. Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki: Terutama pada area yang terkena saraf.
7. Luka yang sulit sembuh: Luka atau infeksi yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh atau sering kambuh.

Penting untuk diingat bahwa gejala diabetes tipe 2 mungkin berkembang secara perlahan dan sering kali tidak terlalu jelas. Beberapa orang mungkin mengabaikan gejala awal atau menganggapnya sebagai masalah umum. Namun, jika Anda mengalami gejala di atas atau memiliki faktor risiko untuk diabetes, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat.

Pengobatan Penyakit Diabetes Tipe II (DM Tipe 2)

Pengobatan penyakit diabetes tipe 2 biasanya melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan tertentu. Tujuan pengobatan adalah untuk mengontrol kadar gula darah, mencegah komplikasi jangka panjang, dan meningkatkan kualitas hidup. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

Perubahan gaya hidup: Ini meliputi mengadopsi pola makan sehat dengan memperhatikan jumlah karbohidrat, lemak, dan gula yang dikonsumsi. Latihan fisik juga penting untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, mengelola stres, berhenti merokok, dan mengatur tidur yang cukup juga dianjurkan.

Obat-obatan oral: Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti metformin, sulfonylurea, meglitinide, thiazolidinedione, atau inhibitor SGLT2 untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Obat-obatan ini bekerja dengan berbagai mekanisme untuk meningkatkan penggunaan insulin oleh tubuh atau merangsang produksi insulin.

Injeksi insulin: Jika pengobatan oral tidak cukup efektif, dokter mungkin meresepkan insulin sebagai pengobatan tambahan. Insulin disuntikkan ke dalam tubuh untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Selain pengobatan utama, pengelolaan berat badan, pengukuran rutin kadar gula darah, pemantauan tekanan darah dan kolesterol, serta perawatan yang tepat terhadap kondisi medis yang terkait juga sangat penting dalam pengobatan diabetes tipe 2.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Setiap individu mungkin memiliki kebutuhan pengobatan yang berbeda-beda, dan dokter akan dapat memberikan panduan yang tepat berdasarkan kondisi medis dan kebutuhan individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *