Salah Satu Daftar Nama Penyakit Absans (Lena) Yang Sering di Jumpai

daftarnamapenyakit.web.id – Absans atau juga dikenal sebagai Lena adalah jenis epilepsi kecil atau kejang kecil yang ditandai oleh kehilangan kesadaran yang singkat. Absans merupakan jenis kejang fokal atau parsial yang terjadi pada otak. Kejang ini biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja.

Selama kejang absans, seseorang mungkin tiba-tiba mengalami hilangnya kesadaran yang singkat, biasanya hanya beberapa detik hingga beberapa puluh detik. Selama periode ini, orang tersebut mungkin terlihat seperti “tersandar” atau “tertunduk” dan mungkin tidak merespons atau mengingat apa yang terjadi selama kejang. Setelah kejang berakhir, orang tersebut dapat kembali normal tanpa adanya kebingungan atau kelemahan.

Gejala lain yang mungkin terjadi selama kejang absans termasuk tatapan kosong, gerakan mata yang cepat atau berkedip, gerakan kecil pada wajah atau tangan, dan hentakan otot yang ringan.

Penyebab pasti dari kejang absans belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik diyakini berperan dalam perkembangannya. Diagnosis biasanya dilakukan berdasarkan gejala dan tanda-tanda klinis, serta pemeriksaan elektroensefalogram (EEG) yang dapat menunjukkan aktivitas listrik otak yang khas selama kejang.

Pengobatan untuk kejang absans biasanya melibatkan penggunaan obat antiepilepsi untuk mengendalikan dan mencegah kejang. Pengobatan ini harus diawasi oleh dokter yang berpengalaman dalam pengobatan epilepsi. Selain itu, pendekatan non-farmakologis seperti menghindari faktor pemicu, menjaga pola tidur yang teratur, dan menghindari stres juga dapat membantu mengendalikan kejang absans.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan atau diduga mengalami kejang absans, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat serta perencanaan pengobatan yang sesuai.

Sejarah Penyakit Absans (Lena)

Penyakit Absans atau Lena memiliki sejarah yang cukup panjang dalam dunia kedokteran. Pada abad ke-19, kondisi ini pertama kali diidentifikasi dan didokumentasikan oleh beberapa dokter terkemuka pada saat itu. Salah satu dokter yang berperan penting dalam menggambarkan gejala dan karakteristik Absans adalah Pierre Fidèle Bretonneau, seorang dokter Prancis.

Baca juga : Salah Satu Daftar Nama Penyakit Leptospirosis Yang Jarang Di Temui

Pada awalnya, Absans dianggap sebagai jenis epilepsi yang berbeda dan terpisah dari kejang umum lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan penelitian lebih lanjut, dipahami bahwa Absans sebenarnya merupakan bentuk kejang kecil atau kejang parsial yang terjadi pada otak.

Seiring berjalannya waktu, pengertian tentang penyakit Absans semakin berkembang. Penelitian dan penemuan baru mengenai aktivitas otak dan mekanisme yang terlibat dalam kejang membantu memahami lebih lanjut tentang Absans dan jenis epilepsi lainnya.

Diagnosis dan pengobatan Absans juga telah mengalami perubahan seiring waktu. Pada masa lalu, pengobatan untuk Absans terbatas pada obat-obatan seperti bromida. Namun, dengan kemajuan dalam penelitian dan perkembangan obat antiepilepsi yang lebih efektif, pengobatan untuk Absans telah meningkat dan menjadi lebih efektif.

Meskipun telah ada perkembangan signifikan dalam pemahaman dan pengobatan Absans, penyakit ini masih menjadi tantangan dalam bidang neurologi. Upaya terus dilakukan untuk memahami penyebab yang mendasari, faktor risiko, dan cara terbaik untuk mengendalikan kejang Absans serta meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena penyakit ini.

Penting untuk mencatat bahwa informasi ini berdasarkan pengetahuan saat ini dan penelitian medis terbaru. Perkembangan lebih lanjut dalam pemahaman tentang penyakit ini mungkin terjadi di masa depan dengan penelitian lebih lanjut dan penemuan baru.

Gejala Penyakit Absans (Lena)

Penyakit Absans (Lena) ditandai dengan serangkaian kejang kecil atau kejang parsial yang terjadi pada otak. Gejala-gejala khas yang sering terjadi selama serangan Absans meliputi:

1. Kehilangan kesadaran yang singkat: Penderita Absans mengalami kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan berlangsung hanya beberapa detik hingga beberapa puluh detik. Mereka sering kali terlihat seperti “mematung” atau tidak responsif selama serangan.

2. Perubahan aktivitas motorik: Selama serangan Absans, penderita mungkin mengalami gerakan otot yang berulang-ulang, seperti gerakan mata yang cepat, gerakan rahang, atau gerakan tangan yang berulang.

3. Terputusnya aktivitas yang sedang dilakukan: Penderita Absans sering mengalami gangguan pada aktivitas yang sedang dilakukan saat serangan terjadi. Misalnya, mereka mungkin berhenti berbicara, berhenti mengerjakan tugas, atau berhenti melakukan aktivitas fisik.

4. Keadaan kembali normal setelah serangan: Setelah serangan Absans berakhir, penderita biasanya kembali normal dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami serangan, atau mungkin mengingat sedikit tentang apa yang terjadi selama serangan.

Gejala Absans dapat muncul berkali-kali dalam sehari, bahkan hingga ratusan kali dalam sehari. Gejala ini dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari penderita, terutama dalam konteks pendidikan dan interaksi sosial.

Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala serupa. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan klinis dan tes elektroensefalogram (EEG) untuk merekam aktivitas otak selama serangan.

Penting juga untuk diingat bahwa gejala dan pengalaman setiap individu dapat bervariasi, dan hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang sesuai berdasarkan kondisi spesifik penderita.

Pengobatan Penyakit Absans (Lena)

Pengobatan penyakit Absans (Lena) biasanya melibatkan penggunaan obat antiepilepsi untuk mengontrol dan mencegah serangan kejang. Beberapa obat yang umum digunakan termasuk:

1. Ethosuximide: Obat ini sering menjadi pilihan pertama dalam pengobatan Absans. Ethosuximide membantu mengendalikan kejang dan seringkali efektif dalam mengurangi serangan Absans.

2. Valproate: Obat ini juga digunakan untuk mengobati Absans, terutama jika serangan Absans disertai dengan jenis kejang lainnya.

3. Lamotrigine: Obat ini dapat digunakan baik sebagai pengobatan tunggal atau dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengendalikan serangan Absans.

Pilihan obat tergantung pada kondisi spesifik penderita, riwayat medis, dan respons terhadap pengobatan. Dosis dan pengaturan obat akan disesuaikan oleh dokter yang merawat.

Selain pengobatan obat, penting untuk menjaga pola tidur yang teratur, menghindari stres berlebihan, dan menjaga gaya hidup sehat secara umum. Penderita juga perlu menjalani pemeriksaan dan konsultasi rutin dengan dokter untuk memantau respons terhadap pengobatan dan memastikan pengaturan yang optimal.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk pengobatan yang tepat dan pemantauan yang teratur. Setiap kasus Absans dapat berbeda, dan hanya dokter yang dapat memberikan saran dan rekomendasi yang sesuai berdasarkan kondisi spesifik penderita.

One thought on “Salah Satu Daftar Nama Penyakit Absans (Lena) Yang Sering di Jumpai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *