Salah Satu Daftar Nama Penyakit Anoreksia Nervosa Yang Jarang di Jumpai

daftarnamapenyakit.web.id – Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman terhadap berat badan atau bentuk tubuh sendiri, dan dorongan yang kuat untuk menurunkan berat badan secara drastis. Penderita anoreksia nervosa cenderung memiliki pandangan yang distorsi terhadap tubuh mereka sendiri, seringkali melihat diri mereka lebih gemuk dari yang sebenarnya.

Penyebab anoreksia nervosa belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor seperti keturunan, faktor psikologis, dan tekanan budaya dapat berperan dalam perkembangan gangguan ini. Anoreksia nervosa dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental penderita, termasuk kekurangan nutrisi, masalah jantung, gangguan elektrolit, dan gangguan kecemasan atau depresi.

Pengobatan anoreksia nervosa melibatkan pendekatan yang komprehensif, termasuk terapi psikologis, dukungan nutrisi, pemantauan medis, dan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala anoreksia nervosa agar dapat mendapatkan perawatan yang tepat dan mendukung pemulihan kesehatan yang optimal.

Sejarah Penyakit Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa memiliki sejarah yang panjang, meskipun istilah “anoreksia nervosa” sendiri baru digunakan pada abad ke-19. Perilaku dan pola pikir yang mirip dengan anoreksia nervosa telah ada sejak zaman kuno. Pada masa-masa sebelumnya, masyarakat sering menganggap kurus sebagai tanda keindahan atau spiritualitas, sehingga menyebabkan beberapa individu secara sadar membatasi asupan makanan mereka untuk mencapai tubuh yang lebih kurus.

Istilah “anoreksia nervosa” pertama kali digunakan pada tahun 1873 oleh seorang dokter Inggris bernama Sir William Gull. Dia menggambarkan sekelompok pasien perempuan muda dengan gejala penolakan makan yang ekstrem dan gangguan citra tubuh yang menyertainya. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan psikiatri, pemahaman tentang anoreksia nervosa semakin berkembang.

Baca juga : Salah Satu Daftar Nama Penyakit Aneurisma Aorta (Pelebaran Abnormal Aorta)

Pada tahun 1980, anoreksia nervosa termasuk dalam “Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental” (DSM-III) sebagai salah satu gangguan makan yang diakui secara klinis. DSM kemudian mengalami beberapa revisi, termasuk DSM-IV dan DSM-5, yang memperbarui kriteria diagnostik dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang anoreksia nervosa.

Sejak tahun 1970-an, kesadaran tentang anoreksia nervosa telah meningkat secara signifikan di kalangan masyarakat umum dan dunia medis. Banyak penelitian dan upaya pendidikan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini dan membantu menghilangkan stigma yang terkait dengannya. Organisasi kesehatan dan kelompok dukungan telah didirikan untuk memberikan informasi, dukungan, dan sumber daya kepada individu yang terkena anoreksia nervosa dan keluarga mereka.

Meskipun masih ada banyak tantangan dalam diagnosis dan perawatan anoreksia nervosa, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan membantu individu yang terkena penyakit ini.

Gejala Penyakit Anoreksia Nervosa

Gejala anoreksia nervosa dapat bervariasi antara individu, tetapi beberapa gejala umum yang sering terjadi meliputi:

1. Penurunan berat badan yang signifikan: Seseorang dengan anoreksia nervosa sering mengalami penurunan berat badan yang drastis dan tidak wajar, meskipun sudah dalam kondisi kurus atau di bawah berat badan yang sehat.

2. Ketakutan berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh: Penderita anoreksia nervosa memiliki persepsi yang terdistorsi tentang tubuh mereka sendiri, sering kali merasa gemuk meskipun sebenarnya sangat kurus. Mereka cenderung memusatkan perhatian dan kecemasan pada berat badan dan bentuk tubuh.

3. Gangguan pola makan: Individu dengan anoreksia nervosa sering kali membatasi asupan makanan mereka secara drastis, menghindari makanan tertentu, atau mengikuti diet yang sangat ketat. Mereka juga dapat berolahraga berlebihan sebagai upaya untuk membakar kalori yang mereka konsumsi.

4. Ketidakpuasan dengan penampilan dan citra tubuh: Penderita anoreksia nervosa sering merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka dan memiliki citra tubuh yang terdistorsi. Mereka mungkin terobsesi dengan mengukur berat badan, mengukur lingkar tubuh, atau memeriksa cermin dengan frekuensi yang berlebihan.

5. Kehilangan siklus menstruasi: Pada perempuan, anoreksia nervosa sering menyebabkan ketidakmampuan untuk menstruasi (amenore). Ini terjadi karena perubahan hormon yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nutrisi yang parah.

6. Perubahan emosional dan perilaku: Anoreksia nervosa juga dapat mempengaruhi suasana hati, seperti perasaan cemas, depresi, atau mudah marah. Individu dengan anoreksia nervosa mungkin menarik diri dari teman dan keluarga, menghindari makan di depan orang lain, atau menghindari situasi sosial yang melibatkan makanan.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua gejala di atas harus terjadi secara bersamaan atau dalam tingkat keparahan yang sama. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan terkait anoreksia nervosa, penting untuk mencari bantuan medis dan mendapatkan diagnosis serta perawatan yang tepat dari profesional kesehatan yang berkompeten dalam gangguan makan.

Pengobatan Penyakit Anoreksia Nervosa

Pengobatan anoreksia nervosa melibatkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan tim multidisiplin, termasuk dokter, psikiater, psikolog, ahli gizi, dan terapis.

Berikut adalah beberapa komponen pengobatan yang umum digunakan untuk anoreksia nervosa:

1. Perawatan medis: Langkah pertama dalam pengobatan Anoreksia Nervosa adalah memulihkan dan mempertahankan kesehatan fisik penderita. Ini dapat melibatkan pemantauan dan manajemen kondisi medis yang muncul akibat kekurangan nutrisi, seperti gangguan elektrolit, gangguan jantung, atau gangguan hormonal.

2. Terapi nutrisi dan pemulihan berat badan: Ahli gizi akan membantu dalam menyusun rencana makan yang seimbang dan memadai untuk memulihkan berat badan yang sehat. Pendekatan ini mungkin melibatkan pemantauan ketat terhadap asupan makanan dan pengaturan jadwal makan yang teratur.

3. Terapi perilaku kognitif: Terapi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat terkait makan, tubuh, dan citra diri. Terapis akan membantu individu memahami dan mengatasi pemikiran negatif, kecemasan, dan sikap yang mendasari anoreksia nervosa.

4. Terapi keluarga: Melibatkan keluarga dalam proses pengobatan sangat penting dalam kasus anoreksia nervosa. Terapi keluarga membantu membangun dukungan dan pemahaman keluarga terhadap kondisi, serta melibatkan mereka dalam mendukung pemulihan penderita.

5. Dukungan psikososial: Grup dukungan atau terapi kelompok dengan individu yang mengalami kondisi serupa dapat membantu penderita anoreksia nervosa merasa didukung dan dipahami. Dukungan dari orang-orang yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk pemulihan.

6. Terapi farmakologi: Kadang-kadang, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala yang mungkin muncul bersamaan dengan anoreksia nervosa, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kecemasan.

Penting untuk mencatat bahwa setiap kasus anoreksia nervosa unik, dan pendekatan pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu. Pemulihan dari anoreksia nervosa membutuhkan waktu, komitmen, dan dukungan yang berkelanjutan. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan evaluasi dan rekomendasi pengobatan yang tepat.

One thought on “Salah Satu Daftar Nama Penyakit Anoreksia Nervosa Yang Jarang di Jumpai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *